Hampir tiga tahun berjuang melawan coronavirus, orang-orang akhirnya menghela nafas lega, berpikir bahwa pandemi Covid-19 telah berakhir. Sejumlah negara, termasuk Indonesia, mulai melakukan pelonggaran aturan terkait Covid-19. Namun demikian, organisasi kesehatan dunia (WHO) mengatakan harus tetap merasa waspada terhadap Covid-19 harus tetap, meski tren pandemi menuju ke arah yang positif.
Sementara dengan munculnya varian baru terus menyabotase rencana pelonggran Prokes dan menyebarkan infeksi. Setalah beredar berita subvarain omicron, BA.1.1, BA.2, dan BA.3. Kini Badan Kesehatan Dunia (WHO) kembali mendapat laporan di banyak negara seperti Prancis, Belanda dan Denmark. Tentang insiden varian Hybrid (kombinasi) Delta dan Omicron, varian baru yang kenal dengan Deltacron.

Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus baru-baru ini memperingatkan bahwa pandemi mungkin belum akan berakhir pada 2022. Tedros mengatakan bahwa sebaran vaksin dan tes Covid-19 yang tidak merata dapat memicu munculnya varian baru.
Mengutip dari laman The Health Site, ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengtakan
“Dengan ketidakpastian ekonomi yang berkepanjangan dan peningkatan risiko infeksi jangka panjang. Pandemi telah secara serius menghambat kemajuan kita menuju pembangunan berkelanjutan yang sangat penting untuk stabilitas ekonomi jangka panjang. Karenanya kolaborasi yang lebih erat antara sektor kesehatan dan keuangan sangat penting.”
Baca Juga : ALAT TEST COVID TIDAK MEMBERIKAN HASIL AKURAT? GAUSAH PANIK SEKARANG TELAH HADIR TEKNOLOGI YANG MIRIP DENGAN RT-PCR
Walau begitu Juru bicara vaksinasi Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi mengkonfirmasi bahwa kasus deltacron sendiri di Indonesia belum di temukan.
“Mengenai Deltacron sendiri, kalau dari data yang ada sampai saat ini belum dilaporkan ya,” beber dr Nadia dalam diskusi daring, Sabtu (12/3/2022).
Menurut Tedros, untuk memastikan keamanan kesehatan global memerlukan sumber daya yang signifikan baik secara nasional maupun global . Dia menekankan bahwa setiap upaya untuk memperkuat arsitektur keamanan kesehatan global hanya dapat berhasil jika peran WHO diprioritaskan daripada penciptaan mekanisme baru, yang menurutnya hanya akan semakin merusak sistem dan membuat dunia menjadi kurang aman. Dia menekankan bahwa kebingungan dan inkoherensi menjadi pemicu pandemi.
“Kami membutuhkan kerja sama dan kolaborasi dalam menghadapi ancaman bersama, dengan sistem dan alat yang lebih kuat untuk mencegah, mendeteksi, dan merespons pandemi lebih cepat. Menjawab pertanyaan kapan pandemi akan berakhir,” katanya
Lanjutnya, Tedros mengungkapkan, “Ini akan berakhir ketika kita memilih untuk mengakhirinya. Karena, pada akhirnya, ini bukan masalah kesempatan, ini masalah pilihan,” .
Sedangkan, dr Nadia mengimbau agar masyarakat tetap waspada dengan varian-varian Corona baru yang terus bermunculan hingga saat ini. Sebab, varian Corona bisa berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan kasus. Meski belum terdeteksi di Indonesia.
“Ini akan menjadi kewaspadaan, karena kita tahu varian baru memang akan berpotensi untuk terjadinya peningkatan kasus,” kata dr Nadia.
PT. Biomedikal Scientific Indonesia
Apa anda sedang mencari Produk alat kesehatan laboratorium untuk fasilitas Covid-19?
jika IYA anda berada di website yang tepat, kami menyediakan seluruh kebutuhan laboratorium
dengan kualitas PREMIUM dan BERGARANSI.
Bimasindo Menyalurkan produk alat kesehatan dan laboratorium In Vitro Diagnostic berkualitas PREMIUM yang diimpor langsung dari Amerika dan Italia guna menunjang kebutuhan rumah sakit, klinik, dan intansi yang membutuhkan.
Kunjungi website kami di Bimasindo
Cek Produk kami Di sini

Terimaksih telah membaca artikel “Waspada! Pandemi Belum Usai” Bagaimana Menurut Anda?? Boleh bagikan pendapatnya terkait artikel ini di kolom komentar ya. Akhirnya, Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap Semangat dan semoga sehat selalu..


