Siapa yang tidak tahu dengan kondom? Kondom adalah alat kontrasepsi atau alat pencegah kehamilan atau penularan penyakit menular sexsual saat bersetubuh. Memang pembeli kondom terkesan orang-orang yang berprilaku negativ. Setidaknya begitulah stigma yang beredar di tengah masyarakat. Padahal kondom bukan sarana untuk berzina dan hanya untuk mencegah kehamilan semata.
Memang stigma masyarakat yang berkaitan tentang sexual masih sangat tabu untuk dibicarakan. Anak-anak dan pemuda menjadi penasaran karena tidak ada sex education sejak dini. Pada akhirnya justru hal ini menjerumuskan sebagian masyarakat karena minim pengetahuan.
Faktanya kebanyakan kondom sangat efektif dalam mencegah HIV dan penyakit menular seksual (PMS) tertentu seperti gonore dan klamidia. Kondom membantu mencegah penularan HIV pada aktivitas seksual berisiko tinggi seperti seks anal atau vaginal, maupun aktivitas berisiko rendah, seperti seks oral dan berbagi aktivitas seksual dengan sex toys.
Fakta Sekitar IMS
- Jumlah kasus infeksi menular seksual (IMS) di dunia terus mengalami peningkatan.
- WHO mencatat, dalam setahun ada lebih dari 376 juta kasus baru penyakit IMS.
- Sehari ada lebih dari 1 juta orang yang terkena IMS.
- Pada 2020, sekitar 680.000 orang meninggal di akibatkan penyebab yang berkaitan dengan HIV.
- 4 IMS yang di catat WHO dalam data yang di rilis ini meliputi penyakit klamidia, gonore, trikomoniasis, dan sifilis.
- Keempat kasus ini mereka catat terjadi pada orang-orang, baik pria maupun wanita, yang berusia antara 15-49 tahun.
Fakta IMS di Indonesia
- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyampaikan laporan bahwa sebanyak 1.188 anak Indonesia positif HIV di 2022.
- Data dari Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2021 di estimasikan terdapat 543.100 (Orang Dengan HIV AIDS) ODHA di Indonesia
- Berdasarkan data dari sebagian besar Institusi Pendidikan Dokter Spesialis (IPDS) Dermatologi dan Venereologi di Indonesia, IMS yang paling sering adalah kutil anogenital, gonore, dan sifilis
- Data Penyumbang Kasus HIV dari kelompok Lelaki Seks Lelaki (LSL) dan transgender.

Bimasindo menyalurkan produk alat kesehatan dan laboratorium In Vitro Diagnostic berkualitas PREMIUM yang diimpor langsung dari Amerika dan Italia guna menunjang kebutuhan rumah sakit, klinik, dan intansi yang membutuhkan.
“The Best Service For The Future”
_We Serve With Empathy_
Kembali ke Stigma Masyarkat Tentang Kondom
Melihat fenomena itu, BKKBN sendiri sebenarnya tidak tinggal diam. Dengan melibatkan berbagai pihak mulai dari akademisi, masyarakat ilmiah hingga tenaga medis, literasi tentang kondom terus di gaungkan agar stigma negatif tentang kondom itu bisa pupus seiring waktu.
BKKBN menjelaskan bahwa kondom bukan hanya perkara mengantisipasi penyebaran penyakit menular seperti HIV/AIDS yang kemudian selalu di identikkan dengan seks bebas dan perzinaan. Kondom juga mempunyai peran yang sangat penting terutama dalam Program Keluarga Berencana yang selalu di gaungkan oleh pemerintah.
Di sisi lain Ketua Program Scaling Up at Most-at-risk Population 1 (SUM1) dari Family Health International (FHI) Erlian Rista Aditya berpendapat bahwa, kondom telah terbukti sebagai alat yang efektif untuk mencegah penularan HIV serta infeksi menular seksual (IMS) sehingga tidak lagi menjadi sekadar alat seks.
“Seharusnya kondom sudah di anggap sebagai alat kesehatan, bukan alat seks. Maka penyediaannya bukan berarti melegalkan praktik prostitusi,” ujar Erlian Rista Aditya.
Prinsipnya untuk mengurangi tingkat penyebaran HIV dan IMS, jelas dia, adalah strategi ABC. A untuk abstinence yang berarti tidak berhubungan seks hingga menikah. B untuk be faithful yang berarti setia kepada pasangan setelah aktif secara seksual. Adapun C untuk condom yang berarti selalu menggunakan kondom saat berhubungan seks apabila tidak bisa berpegang pada prinsip A dan B.
Merubah stigma di tengah masyarakat sangatlah penting untuk kesehatan di masa depan. Mengingat terus meningkat penyebaran IMS yang terjadi saat ini. Selain merubah stigma tentang pengunaan kondom, masyarakat juga harus mulai merubah stigma tentang berani deteksi dini IMS. Karena banyak orang yang tidak maenyadari gejala dari IMS dalam dirinya dan pada akhirnya menularkan ke orang sekitar.
Baca juga : Lawan Stigma Berani Deteksi Dini PMS
Satu hal yang harus di ingat penyimpangan sexual adalah hal yang dilarang di setiap ajaran agama. Artikel ini bukan berarti mengkampanyekan untuk berani melakukan hubungan sexual dengan siapapun mengunakan kondom. Setialah pada pasangan karena itulah kunci sesungguhnya agar tak tertular IMS. Keep Health