Loading...

Deteksi Dini

Deteksi dini atau melakukan skrining penyakit menular seksual (PMS) penting dilakukan bagi orang yang tergolong aktif dalam berhubungan seksual. Apalagi pernah melakukan hubungan seks tanpa pengaman, berganti-ganti pasangan atau berhubungan seks dengan orang yang sudah terinfeksi PMS.

Sudah menjadi rahasia umum masyarakat yang memiliki kehiduapan di kota-kota besar cenderung melakukan seks bebas. Walau begitu stigma masyarakat mengenai PMS masih sangat tabu, sehingga orang-orang yang cukup aktif berhubungan seks pun enggan melakukan deteksi dini.

Pasalnya ada beberapa penyakit menular seksual yang tidak menimbulkan gejala. Jika tidak dilakukan deteksi sedini mungkin PMS bisa menyebabkan resiko yang lebih besar seperti ketidaksuburan, kanker, HIV/AIDS atau penyakit bahaya lainnya .

Penyakit kelamin atau penyakit menular seksual (PMS) adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual, termasuk dari penetrasi vagina, seks oral, dan seks anal. Penyakit kelamin dapat menular antar pria dan wanita, antar wanita, maupun antar pria. Seorang wanita hamil atau menyusui juga bisa menularkan infeksi seksual pada bayinya.

Hologic berkomitmen untuk melindungi kesehatan reproduksi wanita dan pria melalui deteksi dini PMS/IMS

PT. BIOMEDICAL SCIENTIFIC INDONESIA

Gejala PMS

Gejala PMS bisa datang dan pergi dari waktu ke waktu, tapi bukan berarti penyakit menular seksual hilang. Sudah umum gejala STD menjadi sangat ringan sehingga tidak mengganggu, namun tetap harus menemui dokter atau perawat jika melihat sesuatu yang terasa tidak enak.

Tes skrining sangat penting karena penyakit menular seksual sering kali tidak menunjukkan gejala apapun. Akibatnya, seseorang tidak menyadari bahwa telah terinfeksi sampai penyakit telanjur bertambah parah. Terdaapat sejumlah gejala penyakit menular seksual yang sebaiknya diperiksakan ke dokter guna mempercepat diagnosis. Beberapa di antaranya adalah:

  • Keluar cairan abnormal dari alat kelamin, misalnya keputihan berbau amis dari vagina atau nanah dari penis.
  • Terdapat luka atau benjolan sekitar kelamin, paha, atau bokong, baik yang terasa nyeri maupun tidak.
  • Muncul sensasi panas seperti terbakar ketika buang air kecil dan/atau lebih sering buang air kecil.
  • Rasa gatal, nyeri, iritasi, dan/atau pembengkakan pada area kelamin maupun anus.
  • Gejala seperti flu seperti demam, nyeri tubuh, kelenjar bengkak, dan merasa lelah.

Bimasindo

Apa anda sedang mencari Produk alat kesehatan laboratorium?

jika IYA anda berada di website yang tepat, kami menyediakan seluruh kebutuhan laboratorium

dengan kualitas PREMIUM dan BERGARAN

Bimasindo Distributor Alat Kesehatan & laboratorium Hologic dan DiaSorin Penyedia Alat Diagnostik Nomor 1 di Dunia. Menyalurkan produk alat kesehatan dan laboratorium In Vitro Diagnostic berkualitas PREMIUM.

“We serve with empathy”

Deteksi dini

Kunjungi website kami di Bimasindo

Cek Produk kami Di sini


Bagaimana skrining PMS dilakukan?

Terdapat beragam skrining penyakit menular seksual karena jenis infeksnya juga banyak. Contohnya, klamidia, herpes, sifilis, gonore, HPV, serta HIV.

Sampel cairan yang di perlukan pun berbeda-beda dan di sesuaikan dengan jenis pemeriksaan yang di lakukan. Berikut contohnya:

  • Klamidia dan gonore: Memerlukan sampel urine atau swab serviks (leher rahim) untuk wanita dan swab di sekitar penis (untuk pria)
  • HIV: Memerlukan sampel darah
  • Sifilis. Memerlukan sampel darah dan terkadang swab pada luka di sekitar kelamin.
  • Herpes: Memerlukan swab pada luka yang muncul.
  • Infeksi HPV: Memerlukan tes darah dan/atau Pap smear (untuk wanita).

Aptima® STI

Tes Aptima STI menghidupkan The Science of Sure. Tes amplifikasi asam nukleat (NAAT) kami menargetkan IMS/PMS umum seperti klamidia, gonore, Mycoplasma genitalium, trikomoniasis, herpes, dan patogen yang muncul seperti virus Zika. Di Hologic, kami fokus pada peningkatan pengujian dan teknologi untuk memungkinkan kehidupan yang lebih sehat di mana saja, setiap hari.

Tes IMS untuk meningkatkan kesehatan reproduksi dan seksual

Portofolio pengujian IMS Aptima menjawab kebutuhan global untuk mendeteksi dan mencegah penyebaran infeksi menular seksual (IMS, juga di kenal sebagai penyakit menular seksual atau PMS). Menu pengujian IMS kami yang beragam memungkinkan personel lab untuk memberikan hasil kepada penyedia layanan kesehatan dengan percaya diri, memberdayakan pilihan yang terinformasi dalam hal perawatan pasien.

Menu pengujian Aptima IMS

Pada tahun 1994, Hologic memelopori bidang diagnostik molekuler dengan tes DNA probe untuk klamidia dan pengujian gonore, kemudian di ikuti oleh dupleks NAAT pertama yang di setujui FDA:

deteksi dini
  • Uji Aptima® Mycoplasma genitalium
  • Tes SARS-CoV-2 Reagen Aptima
  • Uji Aptima® Trichomonas vaginalis
  • Aptima® Herpes Simplex Virus 1 & 2 pengujian
  • Uji Aptima Combo® (untuk CT/NG).
  • Aptima® Zika virus assay

HOLOGIC

Selain itu Hologic mengembangkan sistem Panther untuk menghilangkan kebutuhan pemrosesan batch dan untuk mengotomatisasi semua aspek pengujian asam nukleat pada satu platform terintegrasi untuk meningkatkan produktivitas laboratorium dan efisiensi operasional.

Deteksi Dini

Sistem Panther menawarkan:

  • Kemampuan untuk menjalankan hingga 4 pengujian secara bersamaan dan hingga 4 hasil dari satu sampel
  • Otomatisasi sampel-ke-hasil untuk kebebasan walkaway
  • Alur kerja yang dapat di skalakan untuk memenuhi tuntutan volume berbagai jenis program IMS
  • Pengujian untuk kesehatan wanita, virologi, dan IMS pada satu instrumen yang terintegrasi
  • Untuk mendukung laboratorium yang sibuk saat ini, sistem Panther memberikan kontrol alur kerja yang belum pernah terjadi sebelumnya – di dorong oleh akses acak dan pemuatan sampel, reagen, dan bahan habis pakai yang berkelanjutan – untuk meningkatkan produktivitas laboratorium dan mempercepat hasil.
  • Sistem Panther menawarkan volume keluaran tertinggi per kaki persegi di antara semua sistem uji diagnostik molekuler yang sebanding